Maaf, tidak bermaksud untuk protes atau menyalahkan, hanya sekedar ingin bertanya. Dimana Gatotkaca, Bagong, Gareng atau Si Ande-Ande Lumut??? Apakah mereka kurang pantas untuk dibuat boneka profil semacam foto diatas??? Apakah kurang menarik??? Atau tidak ada kah pabrik yang mau membuatnya???
Anak-anak kita dijejali oleh berbagai produk yang bukan berasal dari budayanya, namun juga tak bisa dihindari karena memang sudah jamannya. Anak-anak cenderung memililih hal-hal baru yang dilihatnya, hal-hal yang memberondongnya melalui gambar dan juga TV. Dan sayanganya sedikit sekali gambar, TV atau profil-profil boneka dan mainan yang berasal dan diambil dari budaya yang kita miliki sendiri.
Saya kira masih ada hal-hal yang jika kita pikirkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Gatotkaca, bagong dan kawan-kawannya, untuk mendapatkan profil atau sesuatu tentang mereka, kalau kita mau mencari dan menggali, masih ada, masih bisa ditemukan. Rasanya untuk masalah menarik atau tidak, mungkin itu masalah kreatifitas dalam penyajiannya. Beberapa contoh yang dapat kita liat: Avatar, Mulan, Little Krishna, Budha dan rasanya masih banyak lagi tokoh kartun yang diciptakan/divisualisasikan dari mitos atau akar budaya sebuah wilayah. Tokoh-tokoh kartun tersebut bukan hanya disukai oleh anak-anak, tapi juga remaja dan bahkan tidak sedikit orang dewasa yang gemar menontonnya.
Saya rasa kita punya begitu banyak tokoh yang dapat digali dan divisualisasikan dengan menarik dan itu pun sudah ada contohnya. Saya rasa, lahirnya Gatotkaca, saat ia harus digodok di kawah Candradimuka dan cerita semasa kecilnya, akan sangat menarik untuk diangkat sebagai dasar cerita film kartun ataupun komik. Dan masih banyak tokoh yang lainnya yang bisa diangkat. Lalu apakah tidak ada pabrik mainan atau rumah-rumah produksi yang membuat boneka, profil atau film kartun yang berlandasakan cerita atau mitos budaya kita sendiri??? Jika masalahnya adalah untung dan rugi, karena memang jika demikian sudah masuk dalam ranah bisnis, tidakkah masalahnya bisa kita pikirkan bersama, strategi penjualannya, tim marketingnya, cara penyajiannya dan sebagainya yang akhirnya ada titik temu yang dapat menghasilkan keuntungan baik dari sisi bisnis maupun dari sisi sosial budayanya.
Saya tak punya cukup jawaban untuk pertanyan ini….
Semoga ada yang bisa membantu menjawabnya!!!
DvD/IDD